Demam Budaya Korea
“Demam Korea” seperti sudah menginfeksi Indonesia. Dalam kurun waktu 10 tahun terakhir, demam Korea  merasuk kedalam negeri Indonesia. Penyebaran dan pengaruh budaya Korea di Indonesia lewat film drama, musik, fashion dan pernak-pernik Korea.
Ratusan judul drama,  musik, film, video game hingga boyband dan girlband berbau korea diputar dan dipertontonkan di layar kaca Indonesia. Bahkan fanatisme artis dari negeri ginseng tersebut menjadi kiblat generasi muda saat ini, baik dalam fashion maupun budayanya.
Populernya Korean drama (k-drama)  juga diikuti ketertarikan pada musiknya, karena beberapa pemeran drama korea juga berprofesi sebagai penyanyi. Hal ini membuat musik Korea masuk ke Indonesia. Bahkan Korean pop atau k-pop mulai merajai kancah musik Indonesia.
Terinspirasi boys band dan girls band Korea kini semakin banyak lahir boys band dan girls band Indonesia sebut saja SM*SH,  7 icons atau pun Cherrybelle. Bahkan kini banyak acara-acara televisi mengemas program acaranya dengan gaya Korea. 
Demam Budaya Korea
Korea sekaligus budaya di dalamnya memang memiliki daya tarik luar biasa yang mengakibatkan jumlah pecinta dan pemerhatinya bertambah dari waktu ke waktu. Banyak yang tertarik dengan Korea karena negeri itu unik, dalam berbagai sisi termasuk kebudayaan, kuliner maupun pariwisatanya.
Demam Budaya Korea
Bahkan salah satu sekolah di Palembang, yakni Yayasan Methodist 2 Palembang memiliki Korean Club. Kelas ini diasuh oleh Mr. David Ann Dong Joo dan istrinya Mrs. Sofia Lee yang bertugas memperkenalkan budaya Korea, mengajarkan bahasa Korea hingga budaya maupun Kulinernya.
Demam Budaya Korea
Bahkan sekolah ini menggelar Festival Budaya Korea. Dalam festival ini diperkenalkan pakaian tradisional Korea Hanbok, tarian tradisional Korea dan masakan Korea bahkan dipraktakkan juga cara membuat Kimbab (Nasi gulung).
Para pengunjung Palembang Indah Mall  pun terihat antusias mengikuti Festival Budaya Korea ini.  Tentunya ini bukan hal yang seluruhnya buruk karena ketertarikan ini bisa memberikan nilai positif. Namun jangan sampai ketertarikan ini menyebabkan masyarakat terutama kalangan muda lebih tertarik budaya Korea daripada budaya Indonesia sendiri. Sehingga masyarakat diharapakan bisa tidak melupakan akar darimana mereka berasal.